|
|
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() 1. Purworejo, Jawa TengahPengiriman tim medis ke bencana tanah longsor di Purworejo, Jawa Tengah pada tanggal 21-26 November 2000. Tim yang beranggotakan 4 orang tenaga medis dan 1 orang tenaga non medis ini berangkat dengan membawa bantuan uang, obat-obatan, 2 kardus pakaian layak pakai, dan 12 dos mie instan. Di daerah lokasi kejadian, tim MER-C melakukan berbagai macam kegiatan, yaitu pengobatan massal, baik dengan membentuk pos induk, maupun pos bergerak dimana tim ini bergerak dari satu desa ke desa yang lain terutama daerah yang sama sekali belum terjangkau tim medis. Survei awal Tim MER-C menunjukan banyak daerah bencana yang sama sekali belum mendapatkan pelayanan medis sampai dengan 3 minggu pasca bencana. Tim MER-C juga melakukan kerja sama dengan para relawan yang ada di lokasi bencana untuk membuka pos pelayanan kesehatan. Tim
medis MER-C juga ikut membantu dalam evakuasi korban tanah longsor. Evakuasi
dilakukan oleh warga bersama dengan tim
SAR Kabupaten Purworejo, TNI dan tim relawan Pada saat tim MER-C berada di
lokasi bencana, didapatkan 55
korban meninggal yang berhasil dievakuasi dari timbunan tanah longsor. 2.
Pulau Bacan, Maluku Utara
MER-C
Malang mengirim 1 dokter yang bekerjasama dengan relawan dari MER-C pusat
Jakarta yang beradap di Pulau Bacan selama + 1 bulan. Tim ini terdiri
dari 2 tenaga medis dan 1 tenaga non medis. Tim medis ini berangkat dari Jakarta
pada tanggal 27 November 2000 dengan membawa sejumlah peralatan medis,
obat-obatan, pakaian layak pakai, dan makanan. Sampai di Maluku pada tanggal 2
Desember 2000, kemudian memberikan pelayanan kesehatan dan santunan selama +
2 minggu. Tim ini membawa misi memberikan pelayanan kesehatan, memberikan santunan berupa pakaian, makanan dan minuman dan memberikan motivasi kepada para korban serta melakukan investigasi. Tim medis MER-C di Kepulauan Bacan melakukan pembagian beberapa paket ke penduduk, pengobatan masal, khitanan, dan penyuluhan. Tim medis MER-C juga melakukan aktivitasnya di Ternate. Dari hasil investigasi didapatkan jumlah pengungsi terakhir yang ada di ternate adalah sekitar 150.000 jiwa. Sebagian besar adalah pengungsi muslim. 3. Kepulauan Sangihe Talaud, Sulawesi UtaraMER-C mengirimkan 3 relawan ke Kepulauan Sangihe Talaud berkenaan dengan terjadinya tanah longsor dan gempa bumi di daerah tersebut. Tim ini terdiri dari 2 dokter (relawan MER-C Malang) dan 1 tenaga non medis (relawan MER-C Pusat). Tim ini berangkat dari Jakarta pada tanggal 30 Januari 2001, dan kembali ke Malang pada tanggal 7 Februari 2001. Tim medis ini memberikan pengobatan massal di 5 desa yaitu di desa Bengketan Kabupaten Tabukan Utara, desa Petta Kabupaten Tabukan Utara, desa Rendengan Kabupaten Tabukan Utara, desa Biru Kabupaten Manganitu, dan desa Tidore Kabupaten Tahuna. Jumlah seluruh pasien dari 5 desa tersebut adalah 917 orang. 4.
Penggalangan Bantuan untuk Pengungsi Korban Kerusuhan Bekas Transmingran
Maluku Utara asal Malang di Sepanjang Pesisir Pantai Selatan Malang
Aksi
Kemanusiaan MER-C ini bertujuan untuk memberikan pelayanan
kesehatan,mengusahakan bantuan berupa kebutuhan yang mendasar bagi kehidupan
para pengungsi yaitu sandang, pangan, dan papan. Aksi ini direncanakan pada awal
bulan Februari sampai dengan Maret 2001, bekerjasama dengan instansi dan LSM
yang terkait. 5.
Pengobatan Massal Nasional di daerah Bencana di Jawa Tengah
Pengobatan ini dilaksanakan di 3 tempat terjadinya bencana alam, yaitu di Purworejo, Cilacap dan Banyumas, Jawa Tengah. Pengobatan ini dilaksanakan pada tanggal 12 sampai dengan 19 Februari 2001, dan ditutup oleh KASAD TNI. Kegiatan ini merupakan kerja sama antara MER-C dengan majalah Tajuk dan TNI, dan mengirimkan 5 relawan yang terdiri dari 3 dokter serta 2 relawan non medis. Jumlah penderita yang datang lebih dari 1000 orang. 6. Tim kemanusiaan pengungsi kerusuhan Sampit dan PalangkarayaMER-C Cabang Malang mengirimkan 3 tim dokter dan relawan non medis ke Sampang dan Ketapang Barat. Jumlah pengungsi di Sampang yaitu 36.415 jiwa, dan 11.295 jiwa diantaranya berada di Kecamatan Ketapang Barat. Kegiatan yang dilaksanakan yaitu Pemeriksaan kesehatan dan Pengobatan gratis, dibantu oleh relawan dari MER-C Pusat dan pembagian pakaian layak pakai. Para pengungsi sangat membutuhkan pakaian dalam dan pembalut wanita, disamping kebutuhan pokok lain. Penyakit yang umum ditemui di pengungsian yaitu Diare, ISPA, Gangguan Kejiwaan, dan penyakit infeksi kulit. Pengiriman tim dilakukan 2 tahap, yaitu tahap I tanggal 8 - 11 Maret dan Tahap II tanggal 14 - 17 Maret 2001. 7. Posko Kegawatdaruratan Medis Untuk Pengungsi di Sampang Madura.Bekerja sama dengan Yayasan Peduli Kemanusiaan Jakarta, MER-C Markas Malang diberikan tugas oleh MER-C Pusat untuk mendirikan Posko Kegawatdaruratan Medis untuk pengungsi di Kab. Sampang Madura. Posko dimulai sejak 20 Agustus 2001. Menurut rencana, posko dijalankan sekitar 3 bulan, namun pada tanggal 30 Agustus 2001, tim yang di lokasi mendapatkan musibah kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan 3 orang relawan MER-C Malang mengalami luka-luka cukup serius. Dan akibat kecelakaan tersebut, sarana Ambulan mengalami rusak berat, sehingga kelanjutan rencana posko tersebut terkendala. 8. Pameran dan Bazar di Universitas Brawijaya MalangPada tanggal 1 - 5 Oktober 2001, MER-C Markas Malang ikut serta dalam kegiatan Bazar yang diadakan di depan Fakultas Ekonomi Unibraw Malang. Tujuan dari keikutsertaan MER-C dalam kegiatan tersebut adalah untuk mengenalkan MER-C kepada para mahasiswa sekaligus upaya rekruitment relawan baru. Juga untuk upaya penggalangan dana masyarakat, karena dalam bazar tersebut, MER-C menjual produk VCD Pasir Hitam Teluk Galela, Stiker dan Buletin. Alhamdulillah, tiap harinya tidak kurang dari 250 pengunjung yang mampir ke stand MER-C. Oh iya, dalam kegiatan tersebut MER-C tidak menyewa stand alias gratis, karena ada relawan yang berusaha melobi panitia kegiatan. 9. Kajian Rutin Tafsir al Qur'anUntuk lebih memperdalam dan menambah wawasan relawan dan orang-orang yang berminat, diadakan kajian tafsir al Qur'an bertempat di Markas MER-C Malang, diasuh oleh Ustadz Drs. Marzuki. Kegiatan ini rencananya diadakan tiap 2 pekan sekali pada hari rabu jam 15.30 - 16.30 WIB. Mulai dilaksanakan tanggal 3 Oktober 2001. |
Copyright © 2001 Medical Emergency Rescue Committee Malanglast update : Oktober 2001
|